Kamis, 14 Oktober 2010

Mencoba ramen otentik jepang

Bagi penggemar makanan Jepang, menu ramen pasti bukan menu baru. Ramen disukai karena kuahnya yang kental dan gurih. Secara umum, kuah ramen terbagi menjadi 4 tipe dari kaldu yang digunakan, yakni Shio (bahan dasar garam), Tonkotsu (berbahan dasar tulang babi), Shoyu (berbahan dasar kecap Jepang), dan Miso (berbahan dasar kedelai). Mencoba menciptakan sesuatu yang baru, Tetsuya Kudo, chef sekaligus pemilik Marutama Ra-men, menciptakan ramen yang kuahnya terbuat dari kaldu ayam (Toripaitan).

Sejak tahun 2001, Tetsuya Kudo membuka Marutama Ra-men di Jepang, hingga kini, ia memiliki 4 cabang di Jepang, 4 lagi di Singapura, dan kini ia membuka gerai terbaru di Jakarta, tepatnya di lantai basement gedung Sentral Senayan I. Desain interiornya memang dibuat bergaya ala Jepang, meski masih kental pula kesan minimalisnya.

Mendekati tempat duduk Anda akan melihat selembar menu bertutup plastik yang tergeletak di tengah meja. Salah satu sisinya berbahasa Jepang, yang lainnya berbahasa Inggris. Tiga buah gambar menu ramen di bagian atas menjadi pilihan untuk Anda. Di bagian bawah, ada sekitar 8 side dish sebagai pilihan. Untuk pilihan ramen, Anda tinggal memilih rasa Marutama Ra-men/Karashi Ra-men (Rp 52.000), untuk topping ayam, Aka Ra-Men (Rp 65.000) untuk topping 7 tipe kacang giling, dan Tan Men (Rp 55.000) untuk topping sayuran.

Karena ingin fokus untuk penyajian ramen ini, menu yang dihantar tak terlalu beragam. Sedikit bocoran, khusus untuk Indonesia, ada rencana untuk mengembangkan menu yang topping-nya terbuat dari ebi (udang kecil). Selain itu, kaldu dari ayamnya ini sendiri pun perlu waktu yang tak sedikit, setidaknya butuh proses 5 jam per hari untuk membuat sup kaldu ayam ini.

Menurut Angelita S. Komala, Marketing & Promotion Manager, saat pembukaan Marutama Ra-men, hari "Penyajian ramen di sini menggunakan ramen yang dibuat sendiri, supnya terbuat dari kaldu ayam asli, sehingga rasa gurihnya asli, tidak menggunakan MSG sama sekali."

Dalam setiap mangkuk ramen yang ukurannya cukup besar, terdapat tamago (telur rebus setengah matang yang berbumbu). "Kudo-san ingin rasanya benar-benar otentik. Kalau makanan yang sudah disesuaikan dengan cita rasa khas negara lain kan, namanya fusion, tetapi kalau di sini, Kudo-san ingin memberikan cita rasa makanan masakan asli khas Jepang, meski bahan-bahannya tidak 100 persen impor."


Sumber : NAD - femalekompas.com


 Lihat juga : sushi, pasta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar